Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Provinsi Jawa Barat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Ende, untuk melakukan penelitian dan kajian berupa verifikasi lapangan terhadap usulan Calon Pahlawan Nasional, Inggit Garnasih.
Rombongan TP2GP tiba di Ende pada Senin, 6 Maret 2023 dan langsung bertatap muka dengan Wakil Bupati Ende Erikos Emanuel Rede, Asisten Setda Bidang Pemerintahan dan Kesra, Dahlan, S.Ip dan Pimpinan OPD terkait, di Ruang Garuda Kantor Bupati Ende.
Ketua TP2GD Jabar, Prof. Reiza D. Dienaputra mengatakan, kehadiran dirinya bersama anggota tim bermaksud untuk mendapatkan banyak informasi terkait jejak-jejak sejarah perjuangan Ibu Inggit Garnasih saat mendampingi Soekarno ketika diasingkan di Ende.
Dijelaskan bahwa TP2GD Provinsi Jabar selama ini diberi tugas untuk melakukan penelitian dan pengkajian tentang Calon Pahlawan Nasional dari wilayah Jawa Barat. Semula mereka telah melakukan proses 3 (tiga) pahlawan nasional asal Jabar yang akan diajukan pada tahun 2023. Semua proses yang berlangsung bersumber dari usulan dari beberapa Kabupaten dan kota di Jawa Barat. Tapi pada satu kesempatan, tepatnya pada HUT PDI Perjuangan yang berlangsung di Kota Bandung, Ibu Megawati sebagai ketua umum mengusulkan kepada bapak Gubernur Jabar agar memproses ibu Inggit Garnasih menjadi Pahlawan Nasional.
“Gubernur telah menugaskan kepada kami untuk segera melakukan penelitian dan pengkajian tentang Ibu Inggit Garnasih”, ucapnya.
Dijelaskan juga, Inggit Garnasih sudah pernah diajukan sebanyak dua kali sebagai Calon Pahlawan Nasional, yaitu pada tahun 2008 dan tahun 2010. Namun dalam dua proses usulan tersebut, Inggit Garnasih belum bisa diloloskan. Maka dari itu Tim P2GD Jabar kemudian mempelajari dokumen yang sudah pernah diajukan serta proses pengusulan terbaru yang harus dilakukan, terutama yang paling penting tentang biografi Inggit Garnasih.
“Yang paling penting di sini bagaimana dokumen bisa membuktikan kelayakan yang bersangkutan sebagai Calon pahlawan nasional, dan bicara tentang dokumen, tentunya kita harus berpaling kepada sejarah. Kalau kita bicara biografi Ibu Inggit, maka kita bicara juga jejak-jejak di berbagai tempat dimana Inggit pernah berjuang bersama Soekarno, maka dengan tujuan inilah kami datang ke Ende. Kami ingin mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya tentang Inggit, terutama kiprahnya sejak mendampingi Sekarno selama masa pengasingan di Ende’, ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Ende Erikos Emanuel Rede menyampaikan komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Ende dalam mendukung kehadiran dan pelaksanaan Kajian tim tersebut. “Saya bersama Bupati dan segenap jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Ende menyambut baik dan merasa gembira, karena Ibu Inggit yang telah berjasa bagi bangsa dan negara yang hadir di Ende kurang lebih 3,5 tahun bersama Soekarno, telah diusulkan menjadi Pahlawan Nasional. Ibu Inggit bukan hanya milik Provinsi Jawa Barat tetapi juga milik kami orang Ende,”ujarnya. Wabup Erik dengan fasih menceritakan kembali kilas balik perjalanan Perjuangan Bung Karno berawal dari Keputusan Gubernur Hindia Belanda menetapkan Ende sebagai tempat Pengasingan Bung Karno dan bagaimana kehidupan dan perjuangan Inggit Garnasih bersama ibu Amsi dan kedua anak angkatnya, setia mendampingi Bung Karno selama masa pengasingan di Ende dari tahun 1934 sampai dengan tahun 1938.
Di akhir ceritanya, Wabup Erik kembali menegaskan bahwa dalam interaksi sosial bersama masyarakat Ende, Pancasila direnungkan kemudian dirumuskan Bung Karno. “Bung Karno telah melihat langsung realita kehidupan sosial masyarakat Ende yang sangat majemuk, menjunjung tinggi toleransi dan kekeluargaan, maka kita yakini dari proses kehidupannya bersama Inggit di Ende itulah, nilai-nilai Pancasila digali dan ditemukan”, tegasnya.
Wabup Erik berharap kehadiran tim TP2GD Provinsi Jabar ini merupakan salah satu bagian pengakuan bahwa Ende ini juga memiliki peran yang besar untuk negeri ini.
DusR/DiskominfoND