Wisatawan Asing dan Domestik Ikuti Ritual Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata Danau Kelimutu
Danau Kelimutu bukan hanya terkenal dengan keunikan danau tiga warnanya tapi juga terdapat wisata budaya yaitu ritual seremonial adat pemberian makan arwah leluhur atau Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata yang diwariskan secara turun temurun yang dilakukan setiap tahunnya. Ritual ini dilakukan karena dipercaya bahwa para arwah bersemayam di ketiga danau tersebut.
Ritual Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata dalam Festival Kelimutu Tahun 2023 terasa berbeda di banding tahun-tahun sebelumnya hal ini dikarenakan di tahun ini juga telah ditetapkan oleh pemerintah Pire Bhisa Gia khusus pada hari pelaksaaan Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata pada tanggal 14 agustus, sehingga seluruh aktifitas masyarakat terhenti.
Menggunakan pakai adat para mosalaki penyangga Danau Kelimutu melakukan ritual yang diawali dengan minta ijin kepada Pere konde agar ritual ini berjalan dengan baik, lancar dan aman.
Dilanjutkan menuju rumah adat (Sao Ria) tempat disiapkan bahan sajian atau makanan adat untuk dibawa ke tempat berlangsungnya pemberian sesaji.
Sambil membawa barang sajian para mosalaki diikuti oleh Bupati Ende Drs. Djafar Achmad, M.M, Wakil Bupati Ende Erikos Emanuel Rede, Sekda Ende Dr.dr. Agustinus G.Ngasu, M.Kes, MMR, unsur Forkompimda dan seluruh rombongan peserta ritual juga para wisatawan asing maupun wisatawan domestik berjalan beriringan menuju mesbah tempat berlangsungnya pemberian sesaji untuk dilakukan ritual.
Di tempat tersebut dilakukan pemberian sesaji makanan arwah leluhur dengan disertai permohonan dan ucapan syukur. Selesai dilakukan ritual dillaksanakan tari gawi bersama. Ritual ini diharapkan dapat terus dilakukan sebagai warisan budaya dan daya tarik bagi wisatawan baik asing maupun domestik untuk berkunjung ke Danau Kelimutu.
(dENsy/Kominfo)