Portal Endekab

PEMKAB ENDE

kegiatan Sosialisasi Penguatan Peran Masyarakat dalam Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan melalui Sistem Berbasis MasyarakatAula De’ Barbara Cafe-Resto dan Vila – Nangaba

Buka Sosialisasi Pokmaswas, Wabup Erik, “Ende Punya Potensi Sumber Daya Perikanan Cukup Menjanjikan, Tapi Ikan Masih Dipasok Dari Luar”

Bertempat di Aula De’ Barbara Cafe-Resto dan Vila – Nangaba, pada hari Jumat (04/08/2023), berlangsung kegiatan Sosialisasi Penguatan Peran Masyarakat dalam Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan melalui Sistem Berbasis Masyarakat bagi 3 (tiga) POKMASWAS di Kabupaten Ende.

POKMASWAS (Kelompok Masyarakat Pengawas) adalah merupakan pelaksana pengawas di lapangan yang di dalamnya terdiri dari unsur tokoh masyarakat, dimana kelompok tersebut dibentuk pemerintah berdasarkan inisiatif masyarakat yang sadar akan pentingnya kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan. Kelompok ini tidak hanya bertugas dalam pengawasan kawasan konservasi perairan saja, tetapi juga turut serta dalam melakukan sosialisasi aturan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan. Termasuk melaporkan jika semisal ada tindakan pelanggaran dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan.

Kegiatan yang diprakarsai Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kupang – Kementerian Kelautan dan Perikanan RI itu, dibuka oleh Wakil Bupati Ende Erikos Emanuel Rede dan dihadiri langsung oleh Anggota Komisi IV DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat.
Hadir pula Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ende Oktafianus Moa Mesi; Pejabat Fungsional Ahli Utama Ditjen PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Ir. Nugroho Aji, M.Si; Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT yang diwakili oleh Kepala Cabang Dinas Wilayah Ende, Ngada dan Nagekeo; Kepala Stasiun PSDKP Kupang; Pejabat yang mewakili Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ende, dan peserta pelatihan dari POKMASWAS “Ae Ndoa”, POKMASWAS “Putra Laut” dan POKMASWAS “Bitha Beach”.

Wabup Erik menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada anggota DPR RI Komisi IV Julie Sutrisno Laiskodat karena melalui program aspirasinya dengan mitra kerja dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, sehingga bisa menghadirkan kegiatan yang bermanfaat untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia, terkhusus bagi 3 (tiga) POKMASWAS di Kabupaten Ende.

Dirinya mengharapkan agar program-program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan bisa terus diberikan untuk masyarakat di Kabupaten Ende, baik berupa pelatihan dan sosialisasi untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia, maupun bantuan-bantuan lain seperti sarana prasarana kelautan perikanan, alat tangkap dan sejenisnya untuk membantu kelompok-kelompok nelayan yang ada di Kabupaten Ende.
“Ende ini punya potensi sumber daya perikanan yang cukup menjanjikan, namun kita ada dua kekurangan utama yakni sumber daya manusia serta alat sarana prasarana yang masih terbatas. Kami harapkan selain bantuan untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan, latihan, sosialisasi seperti ini, juga ada bantuan langsung alat tangkap dan seluruh perlengkapannya”, ujarnya.

Ia mengakui bahwa karena kekurangan sarana prasarana tangkap ikan yang memadai, mempengaruhi jumlah hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Ende, sehingga kebutuhan ikan di Kabupaten Ende harus dipasok dari kabupaten lain.
“Kita harus jujur, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan di Ende selama ini, itu harus didatangkan dari luar, lebih banyak dari Kabupaten Sikka dan Flores Timur. Yang dipasok oleh nelayan kita secara mandiri itu sedikit. Belum ada nelayan kita yang bisa menangkap ikan dalam jumlah yang besar. Sementara para nelayan kita SDM juga masih terbatas untuk bisa menggunakan alat tangkap ikan yang lebih canggih”, ungkapnya.

Sementara itu anggota DPR RI Komisi IV Julie Sutrisno Laiskodat dalam arahannya lebih menekankan pentingnya keberadaan POKMASWAS yang ikut membantu pemerintah dalam hal pengawasan dan pembinaan terhadap keamanan dan juga terhadap pengolahan dan pemanfaatan potensi alam yang ada di kawasan laut.

“Pekerjaan POKMASWAS mulia sekali, karena mereka ini disebut relawan semestinya. Mereka pencinta yang mana menjaga lingkungan laut, karena tahu persis potensi laut ada di daerahnnya”, terangnya.

Ia menyadari keberadaan POKMASWAS belum dioptimalkan secara baik, karena banyaknya aturan yang sering berubah. Dulu aturannya POKMASWAS dalam naungan dan pengawasan kabupaten tapi sekarang sudah ditarik ke provinsi.
Dirinya berharap pemerintah bisa manfaatkan relawan dengan kembali menghidupkan POKMASWAS di daerah-daerah. “NTT salah satu potensi 60 persennya laut, tapi di sebagian kabupaten tidak ada lagi POKMASWAS tersebut”, ujarnya.

Lanjutnya berdasarkan data, kualitas ikan NTT adalah salah satu terbaik dan memiliki banyak jenis.
“Ini adalah kekayaan kita, mirisnya ada yang cari ikan dengan menggunakan bom ikan. Jangan sampai supaya cepat dapat duit, tapi mengancam keberlangsungan habitat ikan untuk anak cucu kita ke depan. Saya berharap kita sama-sama menjaga laut kita, karena itu titipan kepada kita untuk kita rawat untuk anak cucu. Jangan sampai kita hanya berpikir untuk diri sendiri”, ucapnya di depan peserta pelatihan yag hadir.

DusR./DiskominfoND

Share:

Facebook
WhatsApp
Telegram
Twitter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *