Gelar FGD, Pemda Ende Bahas Rencana Pembangunan Drainase Kota Ende
Pemerintah Kabupaten Ende melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ende menggelar Focus Group Discusion (FGD) Perencanaan Detail Enginering Desain (DED) Pembangunan Drainase Kota Ende yang berlangsung di Aula Sapta Taruna Dinas PUPR, Jalan Banteng – Kota Ende, Selasa (25/07/2023).
Kegiatan ini dimaksudkan dalam rangka membahas dan menyepakati rencana teknis guna menunjang pencapaian hasil yang optimal pada pekerjaan beberapa ruas saluran drainase di kota Ende yang akan dibangun di Tahun Anggaran 2023 ini.
Pekerjaan Drainase di Kota Ende dilakukan karena permasalahan banjir yang kerap terjadi bila hujan turun di beberapa kawasan dalam Kota Ende yang diakibatkan oleh kondisi existing drainase yang sudah lama dan dimensi saluran drainase yang sudah tidak mampu menampung debet aliran air.
Kegiatan FGD melibatkan Lembaga Penelitian dan Pengendalian kepada Masyarakat (LP2M) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang sebagai pihak pelaksana pekerjaan Perencanaan DED Pembangunan Drainase Kota Ende TA 2023, dibuka langsung oleh Bupati Ende Drs. Djafar H. Achmad, MM dan dihadiri unsur Pimpinan DPRD bersama anggota, Para pimpinan OPD Kabupaten Ende, Kepala Satker PJN IV NTT, Kepala Bandara H. Hasan Aroebosman Ende, Wakil Dekan Teknik Uniflor Ende, Para Camat dan Lurah di Wilayah Kota Ende dan para Narasumber dari Tim Teknis ITN Malang.
Bupati Djafar dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan FGD sebagai langkah tepat dan strategis guna menjawabi berbagai persoalan terkait pembangunan drainase di Kota Ende.
“Saya berharap kepada semua peserta agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan bertanggung jawab, sehingga kegiatan FGD dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang menjadi pijakan bagi kami dalam pengambilan kebijakan terkait dengan pembangunan dranase di wilayah kita,” ujarnya.
Dirinya menyinggung persoalan kondisi drainase dalam wilayah kota Ende yang saat ini sudah menjadi hal urgen yang harus segera ditangani.
“Seperti kita ketahui bersama bahwa keberadaan drainase dalam wilayah kota sampai saat ini masih menjadi sebuah persoalan yang mau tidak mau harus kita atasi sesegera mungkin. Kondisi ini dapat kita rasakan saat musim hujan tiba dengan intensitas yang tinggi, tidak jarang air dan sampah meluap sampai badan jalan dan berimbas pada beberapa pemukiman warga yang ada di sekitar badan jalan”, ungkapnya.
Di kesempatan yang sama Bupati Djafar menyampaikan terima kasih kepada pelaksana dan para narasumber dari Lembaga Penelitian dan Pengendalian kepada Masyarakat (LP2M) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.
“Saya bersama Wakil Bupati menyampaikan terima kasih kepada para narasumber dari Lembaga Penelitian dan Pengendalian kepada Masyarakat (LP2M) ITN Malang yang akan mendampingi peserta dan berbagi pengetahuan terkait dengan teknis pembangunan drainase khususnya dalam wilayah perkotaan, sehingga secara bertahap persoalan drainase di wilayah kita dapat teratasi”, ungkapnya mengakhiri sambutan.
Dus.R/DiskominfoND